Mendengar untuk Paham

12:20:00 PM



Sebelumnya saya menulis tentang mendengar. Sebagai manusia, sebaiknya kita memang lebih banyak mendengar dari pada berbicara. Namun sebagai pendengar, kita juga sebaiknya tahu terhadap apa yang akan kita dengarkan, sehingga nantinya kita bisa mengerti dan memberikan feedback kepada teman bicara kita. Dalam mendengar, pastinya kita ingin paham terhadap apa yang dibicarakan oleh teman bicara.

Dalam kehidupan, kenyataannya kita tidak hanya mendengar, terkadang kita juga menulis, membaca dan juga berbicara. Jika kita bandingkan, maka sebaiknya proporsi masing-masing kegiatan itu adalah sebagai berikut :


Di dalam mendengarkan, ada dua tipe pelakunya secara garis besar, pendengar pasif dan pendengar aktif. Dari kosakata-nya saja, sudah bisa kita jabarkan masing-masing. 

Ada juga yang membagi menjadi 4 tipe pendengar :

1. Pendengar Apresiatif
Untuk pendengar ini sebenarnya sama dengan pendengar pasif. Karena tipe pendengar ini hanya mendengarkan untuk sekedar menikmati dari apa yang didengar. Misalnya mendengarkan sesuatu yang ringan, seperti musik, komedi, cerita lucu atau yang lain.

2. Pendengar Empatik
Biasanya kita menjadi pendengar empatik, saat ada orang yang curhat kepada kita. Karena tipe ini melibatkan situasi psikologis, maka kita harus memahami apa yang sedang dirasakan oleh teman bicara kita, tanpa memberikan judgement yang terlalu frontal. Cukup dengarkan dan berikan saran yang ringan agar teman bicara kita merasa dihargai.

3. Pendengar Komprehensif
Tipe pendengar ini adalah tipe pendengar aktif, karena harus memahami pesan apa yang disampaikan oleh teman bicara kita. Ketika kita sedang belajar di kelas atau saat awal masuk kerja, saat itulah kita menjadi pendengar aktif.

Karena kita harus mengerti apa yang disampaikan oleh teman kita, termasuk mengerti mimik wajah, gestur ataupun cara menyampaikan, sehingga selain kita mengetahui informasi kita juga mengetahui sifat teman kita. Selain mendengar, kita juga harus memberikan feedback, sehingga kita juga harus sedikit bicara :)

4. Pendengar Kritis/Analitis
Nah inilah yang membutuhkan gabungan dari ketiga tipe pendengar diatas. Karena kita harus dapat menyimpulkan manakah yang paling logis dan beralasan, diakhir kegiatan kita mendengar. Selain mendengar, tipe ini juga sebaiknya mengklarifikasi terhadap pembicara, agar kesimpulan yang kita dapatkan menjadi baik.

Lalu, bagaimana tahap menjadi pendengar aktif ? Berikut ini beberapa saran yang saya ambil dari beberapa sumber :

Pertama,  dengarkan baik-baik apa yang dibicarakan teman bicara kita.
Kedua, hubungkan antara apa yang dibicarakan (verbal) dengan kondisi saat psikologis teman kita saat bicara. Tangkap sesuatu yang mungkin tidak disampaikan atau dengan kata lain makna tersirat.
Ketiga, konfirmasi apa yang tertangkap oleh kita kepada teman bicara kita, agar hasilnya akurat.
Keempat, berikan tanggapan dan saran. Ingat, jangan menghakimi.

Memang untuk menjadi pendengar yang baik, kita butuh waktu untuk belajar. Namun, belajar akan lebih baik, jika kita sambil mempraktikkannya. So, lets makes ourself be a positif changer by listening :)



Referensi : 
Engeleberg, I.N. and John A. Daly. 2013. Think : Public Speaking. USA : Pearson Education, Inc.
Lucas, Stephen E. 2009. The Art of Public Speaking. 10th ed. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.
Pearson, J. et. al. 2008. Human Communication. 3rd ed. New York : McGraw-Hill Companies, Inc.
Image source : www.stuartduncan.name

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter