Alala

4:02:00 PM



Sebuah kitab kecil, tipis, berwarna kuning yang identik kuno, namun memiliki makna yang dalam dan tidak tertinggal zaman. Dulu, saya belajar kitab ini setiap sore selepas sholat ashar. Karena dikampung, maka Ustadz yang mengajari kami benar-benar ikhlas mengajari kami, karena tidak ada gaji ataupun iuran yang dipungut, sifatnya sukarela. Maka tak jarang, yang belum istiqomah, seringkali rehat ditengah jalan ketika murid yang datang mengaji sedikit. Pernah juga, saat itu diliburkan, karena murid yang mau ngaji hanya berdua saja. 

Saya baru menyadari bahwa apa yang tertulis dikitab ini memanglah sesuai kenyataan saat ini. Apa yang ditulis oleh penulis kitab bahkan sebelum saya lahir, ternyata sangat sesuai dengan zaman sekarang yang serba modern ini. Salah satunya adalah penggalan di awalnya yang berisi tentang menuntut ilmu. Penggalannya adalah 


============================

Arti dalam Bahasa Jawa
Elingo dak hasil ilmu, anging nem perkoro
Bakal ka crita ake, kumpule kanthi pertelo
Rupane limpat loba, sobar ono sangune
Lan piwulange guru lan sing suwe mangsane

Arti dalam Bahasa Indonesia
Ingatlah, tak akan berhasil ilmu tanpa 6 hal
Akan di ceritakan, apa saja itu secara rinci
Yaitu cerdas semangat, sabar dan ada biaya
Dan ajaran dari guru dan waktu yang lama
============================


Dahulu, saat mengaji kitab seperti itu kita disuruh untuk menulis dengan tulisan arab, meskipun bacanya tetap dalam bahasa jawa. Tidak hanya itu, tulisannya pun harus miring atau biasa kami sebut tulisan gandul/gantung, karena memang seperti menggantung pada teks arabnya.

Penggalan itu sebenarnya berisi tentang 6 syarat untuk menuntut ilmu agar berhasil, yaitu :
1. Cerdas
Cerdas disini adalah kita harus berusaha memahami ilmu yang diajarkan. Bukan hanya hafal, tapi juga paham. Kita harus mampu menangkap apa yang tersirat maupun tersurat. Sama seperti kisah sang guru, dimana kita mencari pembelajaran dimana saja dan kapan saja. Semua yang diajarkan guru kita tentunya adalah hal yang baik.

2. Semangat
Dalam mencari ilmu, maka semangat adalah kuncinya. Saat ini saya tinggal di Bogor, kota yang disebut sebagai kota hujan juga kota termacet di Indonesia. Jika keadaan macet saja sudah mampu mengurungkan niat mencari ilmu kita, bagaimana dengan nasib pendidikan kita. Semangat adalah kunci dalam mencari ilmu.

3. Sabar
Adakalanya kita pelajaran yang mudah, namun kadangkala kita mendapat pelajaran yang cukup susah. Dalam mencari ilmu, seringkali kita juga mendapat cobaan, apapun bentuknya setiap orang pasti pernah mengalami. Maka, kesabaranlah yang harus bicara.

4. Butuh biaya
Biaya disini juga termasuk uang saku. Dalam menuntut ilmu pastilah kita membutuhkan biaya. Biaya juga terkadang sejalan dengan semangat yang kita dapat. Ketika kita belajar dengan mengeluarkan biaya, biasanya kita lebih giat. Sebaliknya, ketika ada belajar yang gratis, sering kita menganggapnya remeh atau kurang giat. Makanya tak heran, biaya adalah hal yang penting dalam menuntut ilmu.

5.  Guru
Memilih guru adalah hal yang wajib bagi kita. Ketika belajar, kita harus punya guru. Karena ketika kita belajar sendiri, bukankah setan yang jadi gurunya ?

6. Butuh waktu
Tidak sesuatu yang instan, begitu juga dalam mencari ilmu. Butuh bertahun-tahun untuk mendalami ilmu. Semua syarat diatas, ujungnya adalah semuanya butuh waktu. Kita mau lulus SD , waktunya 6 tahun. Mau lulus SMP, 3 tahun. Semua butuh waktu kan?

Nah, semoga penjelasan yang singkat ini bisa memacu kita untuk sama-sama giat menuntut ilmu ya..

You Might Also Like

0 komentar

Masukkan Komentar dan Pesan Terbaikmu..

Tag me on Twitter